Jumat, 14 Januari 2011

Cara memerah dan menyimpan ASI

Mengapa memerah ASI?

Memerah ASI biasanya dilakukan ketika Ibu tidak dapat menyusui secara langsung. Misalnya, karena sakit, perlu istirahat atau karena bayi sudah diberi MPASI.

Bisa juga karena Ibu tidak dapat bersama bayi Ibu dikarenakan harus pergi (misalnya bekerja di kantor, ke luar kota), tapi tetap menginginkan agar bayi Ibu mendapatkan gizi terbaik.

Memerah ASI juga membantu mendekatkan suami Ibu dengan bayi Ibu.

Memerah ASI dengan tangan
  • Topang payudara Ibu dengan sebelah tangan lalu urut dari bagian atas payudara menuju puting. Urut menyeluruh, termasuk bagian bawahnya.
  • Sekarang, tekan perlahan-lahan pada area di belakang areola (kulit gelap yang mengitari puting) dengan ibu jari dan telunjuk.
  • Pencet kedua jari bersamaan, lalu tekan ke arah pucuk puting untuk mengeluarkan ASI Ibu. Berhati-hatilah, ASI bisa memancar ke segala arah.
Memerah ASI dengan pompa elektrik

Dengan pompa ASI, Ibu bisa memerah dengan lebih cepat dan mudah dibanding menggunakan tangan. Kendurkan otot dan saluran ASI di payudara Ibu dengan menaruh handuk hangat di atas payudara atau urut-urut sebelumnya dan pastikan pompa sudah disterilkan sebelum dipakai.
Lamanya memompa ASI sangan bergantung pada pompa yang digunakan. Pemerahan ASI bisa perlu waktu 15 - 45 menit dan tidak menyebabkan rasa sakit.

Menyimpan ASI perah
Simpan ASI di lemari es bawah atau di bagian freezer. Sekali dihangatkan, semua ASI yang tersisa harus dibuang. Jangan lupa untuk menuliskan tanggal pada ASI yang Ibu simpan. ASI dapat disimpan selama:

  •  72 jam di dalam kulkas 
  • Tiga bulan di dalam freezer (penyimpanan ini dapat mengurangi jumlah antibodi dalam ASI)
Cara menangani ASI yang membeku

Rendam ASI di air panas sampai mencair seluruhnya. Periksa suhu ASI sebelum diminumkan kepada bayi Ibu dengan cara meneteskannya ke punggung tangan. Setelah itu, berikan ASI sesegera mungkin.
Perlu diingat, jangan melelehkan atau menghangatkan ASI di microwave karena banyak zat-zat penting dalam ASI akan hancur. Selain itu, panas yang ditimbulkan dari microwave tidak rata, sehingga dikhawatirkan akan berbahaya bagi bayi karena terlalu panas.

Sumber: clubnutricia.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar